Ceritakita.Net

Story. Love. Persahabatan. Motifasi.



Jika ada seorang yang rela mengorbankan segalanya untukku...

Dialah Ibu...,

Teringat suatu hari ia datang memberiku sepotong roti jatah makan siangnya dari pabrik 15 tahun silam.
ia menyisakan sedikit bagiannya untukku..
aku senang...
tapi kata terimakasih tidak meluncur dari bibirku..
setelah menerima roti.. aku berlari dan meninggalkannya.. aku kembali disibukkan bermain bersama teman teman sebayaku..

jika ada yang mau membagi seluruh hidupnya untukku...

Dialah Ayahku..

saat usiaku 8 tahun, aku terkena Demam tinggi dan harus dirawat di rumah sakit.. rumahku yang di pelosok perkebunan membuat proses menuju rumah sakit menjadi berat.. ayahku mengayuh sepeda ONTA miliknya, memboncengku bersama ibuku menuju pinggiran kota, jalan di kampungku saat itu benar-benar menyedihkan, ayah berkali kali mengangkat sepedanya dari kubangan lumpur.. dan ibuku menggendongku di punggungnya... ( ya rabb......)..
saat jalan mulai bisa dilewati sepeda, ayah kembali membonceng kami berdua.. sedikitpun tidak kudengar keluhan dari mulut ayahku.. aku tau pasti.. jarak 25 KM bukan jarak yang singkat jika ditempuh dengan sepeda tua dan jalan yang buruk..

di rumah sakit, 5 hari aku dirawat karena demam berdarah... jika mengingat semua ini.. aku pasti menangis... "aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, Ayah tidur di lantai tidak beralas apapun,posisinya tepat disamping ranjang sempit tempatku dirawat... jika terjaga.. aku selalu melihat ayah dengan pakaian lusuhnya berusaha terus tegar meski dalam tidurnya... dan ibu,,, ia duduk di kursi dan menelungkupkan wajahnya di sebelah tidurku..."

nanar... mata dan hatiku melihat mereka berkorban segalanya untuk seorang anak...,

beberapa hari yang lalu... aku mulai menyadari sesuatu...



Ayah dan Ibuku sudah tidak setampan dan secantik dulu.. sudah banyak rambut mereka yang memutih....

mereka tidak lagi sesegar dulu.. banyak kerutan di wajah mereka...

saat berjalan.. mereka juga tidak setegap dulu...

bila cuaca dingin datang.. mereka selalu bilang.. tulang2 sudah mulai terasa ngilu...,,


" kalian sudah tua".... terlambatkah untukku menyadari kenyataan bahwa kalian sudah senja...

segalanya sudah kalian bagikan untukku.. dan dalam sujud panjang kalian,, seringkali doa buat kebahagianku dan anak anakmu selalu kalian utamakan...





Duhai Ombak didalam lautan tangisan...,,,
Duhai pasir didalam bejana kesahaja'an...
tergenggam dan terurai terhempas waktu...

saat kuliahat kalian menangis... atau saat kulihat kalian murung...
aku seperti melihat matahari begitu dekat dengan puncak MAHAMERU...
menguapkan lautan dan melelehkan kuadrium bongkahan kristal beku...

aku seperti tidak berguna ..
aku seperti sampah yang tak terurai...


Duhai penggengam HATI segala kehidupan...
Duhai pemilik setiap Sel darah dalam nadi Kami...

Kami datang bersujud padamu sebagai Anak yang telah tertunaikan segala HAK-nya..
Kami datang padamu sebagai anak yang Terbahagiakan atas anugerah Orang tua yang Sempurna..
Kami datang dalam Tangisan rasa syukur dan Harapan....

Ya rabb..
Allah SWT pencipta segala Nikmat dan rasa indah...

munajat ini bagi mereka yang telah merelakan perut mereka lapar sementara kami tersenyum bahagia dengan perut yang kenyang...

kami merendah, menyungkur dan memohon padamu ya rabb...

Berikan Kebahagiaan di USIA Senja mereka..

perkenankanlah kami membalas setiap butir air mata yang pernah berjatuhan di masa lalu dengan menghadirkan senyuman dibibir mereka hari ini..

perkenankanlah kami mendoakan mereka, memeluk mereka, dan membahagiakan mereka hingga mereka tertidur lelap...

Izinkanlah mereka menimang malaikat2 kecil yang kau anugerahkan pada kami sebagi penerus garis keturunan kami LEBIH LAMA...


Demi Udara yang engkau anugerahkan pada kami untuk kami hirup...

TIDAK ADA SATUPUN KEAJAIBAN TERHEBAT DALAM HIDUP KAMI SELAIN BISA MEMBAHAGIAKAN

IBU DAN AYAH KAMI HINGGA BERADA DI PANGKUANMU..


tidak ada satupun lentera penghangat jiwa yang mampu menghangatkan pagi kami dengan senyuman iklas selain "sepasang mahluk yang telah engkau anugerahkan sebagi Ayah dan ibu kami".


Alhamdullilah..
Alhamdullilah..
Alhamdullilah..
Alhamdullilah.. li aby wa umi...

terimakasih ya Alloh swt...

NB: jika hari ini mereka masih ada di sisi kita.... berikan kebahagiaan bagi mereka... jangan tumpahkan setetespun air mata berharga mereka untuk meratapi kesalahan kesalahan yang kita lakukan...
dan jika hari ini mereka telah kembali pada pangkuan sang pemilik KASIH SAYANG...
doakan mereka dalam hening dan kusyu doa-doamu...




Aku bahagia terlahir di dunia ini sebagai anakmu ibu...
aku bangga terlahir di bumi ini sebagai putra putrimu Ayah...
maafkan aku jika hingga hari ini belum sedikitpun kalian tersenyum karenaku...



Share

0 comments:

Posting Komentar

About this blog

Terimakasih telah berkunjung ke Blog ini.
kritik dan saran anda sekalian sangat saya
harapkan.sebagian besar tulisan di blog ini
adalah karya tulis pribadi saya.jika berkenan
mohon pembaca menyempatkan untuk mampir
dan membaca NOVEL karya saya yg saat ini
sedang berusaha saya selesaikan. karena para
pembaca blog ini adalah salah satu motifasi untuk
saya terus menulis.

salam saya.


Novel ini buatmu.

Labels

populer

Blog Archive

pengunjung