cerita persahabatan
malem ini salah satu mahluk langka non fisik yang lagi nyuci piring di dapur nyetel MP3 yang suaranya GUEDE banget..
"afdal aris" mahluk halus yang doyannya mainan air sembari dengerin lagu2 dangdut koplo, tumben banget malem ini yang di dengerin rada rada beda.. sebuah puisi yang akhirnya bikin Gw terdiam sambil menahan haru yang sebegitu besarnya... dan akhirnya badut dufan yang anteng di kandang ternyaman sedunia,sambil nelpon kodok langsing dari marpoyan keluar kamar karena denger puisi yang dibawain dengan penuh PENGHAYATAN..
gw, endri saputra, dan afdal aris.. tiga cowok macho yang merasa paling ganteng sedunia ( najis) akhirnya terdiam dan tertunduk kala mendengar suara dcyu mengalun tulus..
nanar..
sedih..
dan
merasa berdosa..
buat sahabat yang mau download..
silahkan di link berikut..
PUISI UNTUK KADEK
bahagiaku surga mereka dan deritaku pilu mereka
aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap
pandanganku tertuju kepada 2 orang dikejauhan sana
dengan senyuman yang tak asing dimataku
dua orang yang sangat aku hargai,
dua orang yg sangat aku hormati,
aku cintai dan aku sayangi
iya. .
mereka papa dan mama ku
dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
seiring dengan langkah, terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini
mama yang telah mengandungku selama 9 bulan
mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini
mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
papa yang telah mendidikku
papa yang rela bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup
detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun
apakah yang dapat kulakukan untuk membalas mereka?
sering aku tutup kuping ga mau dengerin nasihat mereka
sering banget aku bohong sama mereka untuk kepuasanku
sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalanku
sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
dan bahkan sering aku mengeluarkan kata kata kasar yang ga pantas mereka dengar dri bibirku
“dasar cerewet, kuno, kolot!”
tapi apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku?
TIDAK! TIDAK SAMA SEKALI!
mereka dapat degan tulus memaafkan kekhilafanku
mereka tetap menyanyangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa2 mereka hingga aku menjadi seprti sekarang ini!
Ya Tuhan betapa durhakanya aku!
tak sadarkah aku bahwa mereka org yg sangat berarti dlm hidupku?
langkah2ku terhenti dihadapan mereka
dan kupandangi papa dan mamaku inci demi inci
badan yang dulu tegap, kekar, kini mulai membungkuk
rambut yang dulu hitam, kini mulai memutih
dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput
kutatap mata mereka yang berbinar binar dan mulai meneteskan air mata bahagia
air mata haru, air mata bangga melihat ku memakai toga ini
kucium tangan mereka, kupeluk mereka sambil berkata
“papa, mama, yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah papa dan mama berikan selama ini kepadaku. terimakasih pa, terimakasi ma, aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku.”
Share on Facebook
malem ini salah satu mahluk langka non fisik yang lagi nyuci piring di dapur nyetel MP3 yang suaranya GUEDE banget..
"afdal aris" mahluk halus yang doyannya mainan air sembari dengerin lagu2 dangdut koplo, tumben banget malem ini yang di dengerin rada rada beda.. sebuah puisi yang akhirnya bikin Gw terdiam sambil menahan haru yang sebegitu besarnya... dan akhirnya badut dufan yang anteng di kandang ternyaman sedunia,sambil nelpon kodok langsing dari marpoyan keluar kamar karena denger puisi yang dibawain dengan penuh PENGHAYATAN..
gw, endri saputra, dan afdal aris.. tiga cowok macho yang merasa paling ganteng sedunia ( najis) akhirnya terdiam dan tertunduk kala mendengar suara dcyu mengalun tulus..
nanar..
sedih..
dan
merasa berdosa..
buat sahabat yang mau download..
silahkan di link berikut..
PUISI UNTUK KADEK
bahagiaku surga mereka dan deritaku pilu mereka
aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap
pandanganku tertuju kepada 2 orang dikejauhan sana
dengan senyuman yang tak asing dimataku
dua orang yang sangat aku hargai,
dua orang yg sangat aku hormati,
aku cintai dan aku sayangi
iya. .
mereka papa dan mama ku
dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka
seiring dengan langkah, terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini
mama yang telah mengandungku selama 9 bulan
mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini
mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
papa yang telah mendidikku
papa yang rela bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup
detik demi detik, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun
apakah yang dapat kulakukan untuk membalas mereka?
sering aku tutup kuping ga mau dengerin nasihat mereka
sering banget aku bohong sama mereka untuk kepuasanku
sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalanku
sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku
dan bahkan sering aku mengeluarkan kata kata kasar yang ga pantas mereka dengar dri bibirku
“dasar cerewet, kuno, kolot!”
tapi apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku?
TIDAK! TIDAK SAMA SEKALI!
mereka dapat degan tulus memaafkan kekhilafanku
mereka tetap menyanyangiku dalam setiap hembusan nafas mereka
bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa2 mereka hingga aku menjadi seprti sekarang ini!
Ya Tuhan betapa durhakanya aku!
tak sadarkah aku bahwa mereka org yg sangat berarti dlm hidupku?
langkah2ku terhenti dihadapan mereka
dan kupandangi papa dan mamaku inci demi inci
badan yang dulu tegap, kekar, kini mulai membungkuk
rambut yang dulu hitam, kini mulai memutih
dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput
kutatap mata mereka yang berbinar binar dan mulai meneteskan air mata bahagia
air mata haru, air mata bangga melihat ku memakai toga ini
kucium tangan mereka, kupeluk mereka sambil berkata
“papa, mama, yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah papa dan mama berikan selama ini kepadaku. terimakasih pa, terimakasi ma, aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku.”
Share on Facebook
0 comments:
Posting Komentar